Laboratorium Pengujian Mainan Anak
Layanan Laboratorium
Mainan merupakan produk yang dekat dengan anak-anak sehingga keamanan nya perlu diperhatikan dan diawasi, untuk itu Indonesia memiliki regulasi terkait hal tersebut pada PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2018, Semua jenis mainan seperti Baby walker (HS Code 9403.20.90.00; 9403.70.10.00); Sepeda Roda Tiga, Skuter,Mobil berpedal dan mainan beroda (HS Code 9503.00.10.00) ; Boneka,bagian dan aksesorisnya (HS Code 9503.00.21.00; 9503.00.22.00; 9503.00.29.01); Kereta Elektrik, termasuk rel, tanda dan akasesoris lainnya (HS Code 9503.00.30.00) ; Perabot rakitan model yang diperkecil (skala) dan model rekreasi semacam itu, dapat digerakan atau tidak (HS Code 9503.00.40.10; 9503.00.40.90) ; Perangkat konstruksi dan mainan kontruksional lainnya, dari bahan selain plastik (HS Code 9503.00.50.00) ; Stuffed toy menyerupai binatang atau selain manusia (HS Code 9503.00.60.00) ; Puzzle dari segala jenis (HS Code 9503.00.70.00); Blok atau potongan angka, huruf atau binatang, perangkat penyusun kata; perangkat penyusun dan pengucap kata; toy printing ser; counting frame mainan (abaci); mesin jahit mainan; mesin tik mainan (HS Code 9503.00.91.00) ; Tali Lompat (HS Code 9503.00.92.00) ; Kelereng (HS Code 9503.00.93.00) ; Mainan Lainnya (HS Code 9503.00.99.00) wajib melakukan sertifikasi SNI Mainan Anak melalui LSPRO (PT Integrita Global Sertifikat) dan Laboratorium (PT Rajawali Baskara Perkasa) yang telah di tunjuk oleh kementrian perindustrian.
Aspek Keamanan yang Berhubungan Dengan Sifat Fisis dan Mekanis
Persyaratan dalam pengujian mainan secara fisik mekanik ini menetapkan kriteria yang bisa diterima untuk karakteristik struktural mainan, seperti bentuk, ukuran, kontur, celah antara (clearance) (misalnya rattle, bagian kecil, ujung runcing dan tepi tajam, celah antara pada jalur engsel) serta kriteria yang bisa diterima untuk sifat-sifat yang berlaku khusus untuk kategori mainan tertentu (misalnya nilai energi kinetik maksimum untuk proyektil berujung pegas, sudut kemiringan minimum untuk mainan tertentu yang dikendarai). Metode pengujian ini dilakukan untuk semua jenis mainan.
Sifat Mudah Terbakar
Pengujian mainan mudah terbakar ini menetapkan kategori bahan yang mudah terbakar yang dilarang digunakan pada semua mainan, dan persyaratan mengenai mudah terbakar mainan tertentu ketika terkena adanya sumber api yang kecil. Mainan yang diujikan meliputi :
-Mainan dimaksudkan untuk dikenakan di kepala seperti jenggot, kumis, rambut palsu, topeng, dll.
- Kostum mainan menyamar dan mainan dimaksudkan untuk dikenakan oleh anak dalam bermain.
- Mainan yang dimaksudkan untuk dimasuki oleh anak seperti tenda dan rumah-rumahan.
- Mainan berisi bahan lembut seperti boneka
Migrasi Unsur Tertentu
Unsur-unsur tertentu yang terdiri dari antimon (Sb), arsenik (As), barium (Ba), kadmium (Cd), kromium (Cr), timbal (Pb), merkuri (Hg), selenium (Se) banyak ditemukan pada mainan anak-anak. Migrasi elemen-elemen ini dapat membahayakan kesehatan anak jika terpapar secara oral atau tertelan secara tidak sengaja atau disengaja, untuk itu pada pengujian dilakukan untuk semua material pada mainan. Oleh karena itu, tingkat maksimum migrasi unsur-unsur tertentu diatur dalam peraturan nasional dan internasional.
Metoda Analisa
Rajawali Testing Lab menyediakan layanan pengujian elemen tertentu dalam matriks mainan menurut metode standar SNI ISO 8124-3:2020 dengan menggunakan metode analisis ICP-OES, Unsur-unsur Senyawa logam berat yang di uji sesuai peraturan adalah:
- Antimon (Sb)
- Arsenik (As)
- Barium (Ba)
- Kadmium (Cd)
- Kromium (Cr)
- Timbal (Pb)
- Merkuri (Hg)
- Selenium (Se)
Migrasi Unsur Tertentu
Unsur-unsur tertentu yang terdiri dari antimon (Sb), arsenik (As), barium (Ba), kadmium (Cd), kromium (Cr), timbal (Pb), merkuri (Hg), selenium (Se) banyak ditemukan pada mainan anak-anak. Migrasi elemen-elemen ini dapat membahayakan kesehatan anak jika terpapar secara oral atau tertelan secara tidak sengaja atau disengaja, untuk itu pada pengujian dilakukan untuk semua material pada mainan. Oleh karena itu, tingkat maksimum migrasi unsur-unsur tertentu diatur dalam peraturan nasional dan internasional.
Rajawali Testing Lab menyediakan layanan pengujian elemen tertentu dalam matriks mainan menurut metode standar SNI ISO 8124-3:2020 dengan menggunakan metode analisis ICP-OES, Unsur-unsur Senyawa logam berat yang di uji sesuai peraturan adalah:
- Antimon (Sb)
- Arsenik (As)
- Barium (Ba)
- Kadmium (Cd)
- Kromium (Cr)
- Timbal (Pb)
- Merkuri (Hg)
- Selenium (Se)
Ftalat (EN 71 -5)
Ftalat adalah senyawa kimia yang ditambahkan ke dalam plastik untuk meningkatkan fleksibilitas, transparansi, dan umur panjang. Beberapa penelitian ilmiah menunjukkan bahwa paparan phthalates dapat mengganggu sistem endokrin manusia, dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan metabolisme.
Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan terpapar ftalat, dan plastik banyak digunakan sebagai bahan utama mainan Oleh karena itu, kadar maksimum ftalat diatur demi keselamatan publik.
Metoda Analisa
Rajawali Testing Lab menyediakan layanan pengujian EN 71-5 : 2013 – Safety of Toys analisis kadar phthalates dengan menggunakan GC-MS, Unsur kadar phthalates yang di uji sesuai peraturan adalah:
- Benzyl Butyl Phthalate (BBP)
- Dibutyl Phthalate (DBP)
- Diethylhexyl phthalate (DEHP)
- Di-Isodecyl Phthalate (DIDP)
- Di-Isononyl Phthalate (DINP)
- Di-N-Octyl Phthalate (DNOP)
Persyaratan Zat Warna Azo dan Formaldehida
- Formaldehida
Formaldehida merupakan senyawa kimia berbahaya yang digunakan dalam sejumlah besar kegiatan industri termasuk industri tekstil. Formaldehida dapat digunakan sebagai salah satu bahan awal dalam pembuatan bahan pembantu yang memberikan fitur kinerja tekstil seperti bebas kerut, stabilitas dimensi, dan karakteristik tahan noda pada kain katun dan campuran katun.
Paparan formaldehida dalam jangka panjang pada tekstil dapat menyebabkan hipersensitivitas kulit yang dapat menyebabkan dermatitis, yang juga secara khusus disebut sebagai dermatitis tekstil. The American Contact Dermatitis Society (ACDS) pada tahun 2015 menyatakan formaldehida sebagai alergen kontak. Beberapa mainan ada juga yang memiliki material tekstil seperti Boneka, Baby walker, Stuffed toys, Tali Lompat, dan Mainan lainnya sehingga kadar maksimum formaldehida diatur demi keselamatan anak-anak.
Metoda analisa
Rajawali Testing Lab menyediakan layanan pengujian SNI ISO 14184-1:2015 analisa kadar Formaldehida dalam tekstil mainan dengan mengacu pada syarat mutu SNI 7617:2010 dengan menggunakan instrumen spektofotometer. Kadar maksimum formaldehida dalam tekstil mainan yang ditetapkan sebesar 20 mg/kg
- Zat Warna Azo
Zat warna azo merupakan pewarna paling banyak dengan variasi warna yang beragam, memiliki aplikasi luas dalam industri tekstil, makanan, percetakan dan kosmetik namun tergolong limbah yang sulit terdegradasi, meski pewarna azo dapat bersifat nontoksik pada kadar rendah bagi tubuh manusia, namun pada kadar atau jenis azo tertentu dapat bersifat toksik dan karsinogenik.
Pewarna azo juga merupakan salah satu pewarna komersial terpenting dalam perdagangan dunia. Beberapa pewarna azo dilarang untuk digunakan karena dapat didegradasi dalam kondisi reduktif dengan melepaskan gugus amina aromatik tertentu (tergantung pada senyawa azo yang menyusun pewarna ini)
Paparan amina aromatik zat warna Azo dalam jangka panjang pada tekstil dapat masuk ke dalam tubuh melalui penyerapan kulit dan menyebabkan beberapa efek negatif bagi manusia seperti karsinogenik. Beberapa mainan ada juga yang memiliki material tekstil seperti Boneka, Baby walker, Stuffed toys, Tali Lompat, dan Mainan lainnya sehingga kadar maksimum Zat warna Azo diatur demi keselamatan anak-anak.
Metoda analisa
Rajawali Testing Lab menyediakan layanan pengujian SNI 7334.1:2009 analisa kadar Zat warna Azo dalam tekstil mainan dengan mengacu pada syarat mutu SNI 7617:2010 dengan menggunakan instrumen GC-MS. Kadar maksimum Zat warna Azo dalam tekstil mainan yang ditetapkan sebesar 20 mg/kg, Senyawa Zat warna Azo yang di uji sesuai peraturan adalah:
- 5-triamethylaniline (CAS No. 137-17-7)
- 4-dimethylaniline (CAS No. 95-68-1)
- 6-dimethylaniline (CAS No. 87-62-7)
- 2-Naphthylamine (CAS No. 91-59-8)
- 3-Dichlorobenzidine (CAS No. 91-94-1)
- 3′-Dimethoxybenzidine (CAS No. 119-90-4)
- 3-Dimethylbenzidine (CAS NO. 119-93-7)
- 4′-Methylene-bis-(2-chloro-aniline) (CAS No. 101-14-4)
- 4′-Methylenedianiline (CAS NO. 101-77-9)
- 4′-Methylenedi-o-toluidine (CAS No. 838-88-0)
- 4-4′-Oxydianiline (CAS No. 101-80-4)
- 4-4′-Thiodoaniline (CAS No.95-80-7)
- 4-Aminoazobenzene (CAS No. 60-09-3)
- 4-Chloroaniline (CAS No. 106-47-8)
- 4-Chloro-O-Toluidine (CAS No. 95-69-2)
- 4-Methoxy-M-Phenylenediamine (CAS No. 615-05-4)
- 4-Methyl-M-Phenylenediamine (CAS No. 95-80-7)
- 5-Nitro-O-toluidine (CAS No. 99-55-8)
- 6-Methoxy-m-toluidine (CAS No. 120-71-8)
- Benzidine (CAS No. 92-87-7)
- Biphenyl-4-Ylamine (CAS No. 92-67-1)
- O-Aminoazotoluene (CAS No. 97-56-3)
- O-Anisidine(CAS No. 90-04-0)
- O-Toluidine (CAS No.95-53-4)
Mainan Elektrik - Keamanan
Tenaga elektrik banyak digunakan pada mainan sebagai fungsi pendukung seperti penggerak, suara, cahaya walaupun sebagai fitur pendukung namun penggunaan elektrik pada maianan menambah nilai fungsi dan nilai jual nya.
Sebagai aturan umum, mainan listrik didesain dan diproduksi untuk kategori usia dan tahap perkembangan anak-anak tertentu. Kecelakaan sering terjadi karena mainan listrik diberikan kepada anak yang tidak sesuai dengan tujuan penggunaannya atau digunakan untuk tujuan lain selain yang telah dirancang. sehingga ketika memilih mainan listrik atau permainan, perkembangan fisik dan mental anak yang akan memainkannya harus dipertimbangkan.
Tujuan dari standar ini adalah untuk mengurangi risiko saat bermain dengan mainan listrik, terutama risiko yang tidak terlihat oleh pengguna. Namun, harus diakui bahwa beberapa mainan listrik memiliki risiko yang melekat dalam penggunaannya yang mengakibatkan cedera fisik pada anak-anak, seperti potensi tersetrum listrik, tersedak, bagian yang tajam, bahaya kebakaran atau mudah meledak. Ini termasuk pengujian terhadap komponen kelistrikan untuk memastikan isolasi dan perlindungan yang memadai.
Standar ini mencakup seluruh jenis mainan listrik mulai dari baterai kancing kecil atau lampu yang dioperasikan dengan baterai koin, sumber daya listrik seperti baterai, adaptor, atau jaringan listrik hingga mainan listrik besar yang ditenagai oleh baterai yang dapat diisi ulang. Hal ini menghasilkan persyaratan dan pengujian yang berbeda sesuai dengan jenis mainan listrik
Metoda analisa
Rajawali Testing Lab menyediakan layanan pengujian SNI IEC 62115:2011 dengan full parameter dan alat uji yang sesuai standar untuk memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) mainan elektrik dengan berbagai jenis mainan listrik.
Ayunan, Seluncuran dan Mainan Aktivitas Sejenis untuk Pemakaian di dalam dan di luar lingkungan tempat tinggal
Selain mainan yang umum digunakan adapula Mainan activity seperti Produk yang tercakup pada Standar ini termasuk ayunan, seluncuran, jungkat-jungkit, komidi putar, mainan goyang, rangka panjatan, ayunan bayi, dan produk lainnya baik pemakaian di dalam atau di luar lingkungan tempat tinggal yang ditujukan untuk menahan beban satu atau lebih anak perlu diperhatikan keamanan nya secara fisis dan mekanis.
Pemenuhan persyaratan pada Standar ini akan memperkecil risiko potensial yang berhubungan dengan mainan sebagai hasil pemakaian cara bermain yang diharapkan (pemakaian normal) maupun cara bermain yang tidak diharapkan (penyalahgunaan yang
dapat diduga). Seperti resiko Terjatuh, Terlilit, Terperangkapnya anggota tubuh, Terluka oleh bagian tajam, Tersangkutnya pakaian dan rambut dan resiko lainnya yang mungkin timbul.
Metoda analisa
Rajawali Testing Lab adalah salah satu dari dua laboratorium swasta nasional yang menyediakan layanan pengujian SNI ISO 8124-4:2010 dengan alat uji yang sesuai standar untuk memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) mainan ayunan, Seluncuran dan Mainan Aktivitas Sejenis untuk Pemakaian di dalam dan di luar lingkungan tempat tinggal.