Logo Tara Pangan dan Kode Daur ulang pada Kemasan Pangan dari Plastik

Logo Tara Pangan dan Kode Daur ulang pada Kemasan Pangan dari Plastik

Rajawali lab melayani pengujian produk. Silahkan bertanya pada staff ahli lab kami tentang pengujian Produk pada nomor di website ini

Butuh Jasa Pengujian Produk, Kami Lab berpengalaman dalam pengujian Produk, jangan ragu bertanya, Hubungi kami segara !!!

Pada era saat ini tersedia banyak macam jenis kemasan pangan salah satunya kemasan pangan terbuat dari plastik. Fungsi kemasan pangan adalah sebagai untuk melindungi, sebagai wadah, memudahkan transportasi, mengawetkan dan untuk mempertahankan bentuk pangan. Selain itu sebagai media komunikasi, informasi dan promosi

            Setiap kemasan pangan yang diperdagangkan di dalam negeri, yang berasal dari hasil produksi dalam negeri atau impor wajib dicantumkan logo dan kode daur ulang. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No 24/M-IND/PER/2/2010

Berikut logo dan kode daur ulang pada kemasan pangan plastic

  • Logo Tara Pangan

Logo tara pangan adalah penandaan yang menunjukkan bahwa suatu kemasan pangan aman digunakan untuk pangan. Logo ini wajib di cantumkan pada setiap kemasan pangan plastik yang di perdagangkan di dalam negeri, baik hasil produksi dalam negeri ataupun impor. Untuk dapat mencantumkan logo tara pangan perlu memenuhi persyaratan keamanan sesuai Peraturan Badan POM No.20 Tahun 2019 tentang kemasan pangan.

  • Polietilena Tereftalat (PET)

PET memiliki sifat jernih, kuat, tahan pelarut, kedap gas dan air, melunak pada suhu 80 °C. Penggunanya dapat ditemukan pada botol minuman, minyak goreng, selai kacang, kecap, sambal dan tray biskuit. Jenis kemasan yang terbuat dari plastic ini relative aman sebagai kemasan pangan

  • Polietilena Berdensitas Tinggi (High Density Polyethylene, HDPE)

Plastik HDPE memilik sifat keras hingga semi fleksibel, tahan terhadap bahan kimia dan kelembapan, dapat ditembus gas, permukaan berlilin, buram, mudah diwarnai, diproses dan dibentuk, melunak pada suhu 75 °C. Umumnya digunakan untuk botol susu cair dan jus, tutup plastic, kantong plastic belanja dan wadah es krim. HDPE relative aman sebagai kemasan pangan

  • Polivinil Klorida (PVC)

            

Ada 2 jenis PVC yang dapat ditemukan:

  1. PVC kaku-semi kaku

Memiliki sifat kuat, keras, bisa jernih, tidak tahan terhadap pelarut tertentu, melunak pada suhu 80 °C. Penggunaannya dapat ditemukan untuk pangan minyak sayur, kecap, tray

  1. PVC diplastisasi (lunak)

PVC jenis ini bersifat lunak, dapat dikerutkan dan jernhi. Biasa digunakan untuk pembungkus makanan (food wrap)

Pada pembuatan PVC, ditambahkan berbagai bahan tambahan sehingga perlu diwaspadai adanya:

  • Residu monomer vinil klorida yang dapat mengakibatkan kanker hati
  • Senyawa ester ftalat yang berfungsi sebagai pemlastis yang dapat mengganggu system endokrin
  • Senyawa penstabil (Pb dan Cd) merupakan racun bagi ginjal, syarat dan dapat menyebabkan kanker paru

Saat ini senyawa ester ftalat yang digunakan sebagai pemlastis digantikan dengan ester adipat, seperti DEHA (dietil heksil adipat) yang umumnya lebih aman. Sedangkan penstabil saat ini digantikan dengan senyawa yang tidak beracun seperti campuran Zn-Ca stearate

  • Polietilena Berdensitas Rendah (Low Density Polyethylene, LDPE)

Bersifat mudah diproses, kuat, fleksibel, kedap air, permukaan berlilin, tidak jernih tapi tidak tembus cahaya, melunak pada suhu 70 °C. Penggunaanya untuk kantong belanja, kantong roti dan makan segar, pembungkus makanan (food wrap). Jenis ini realtif aman sebagai kemasan pangan

  • Polipropilena (PP)

Bersifat keras tapi fleksibel, kuat, permukaan berlilin, tidak jernih tapi tembus cahaya, tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak, melunak pada suhu 140 °C. Penggunaannya untuk pembungkus biskuit, kantong keripik kentang, gelas air mineral, botol susu, sedotan dan lunch box. PP relative aman sebagai kemasan pangan

  • Polistirena (PS)

Pada kemasan pangan jenis plastik PS perlu diwaspadai adanya residu monomer stirena yang bersifat karsinogen. Terdapat 2 jenis polistirena:

  • Polistirena kaku

Memiliki sifat jernih seperti kaca atau buram, kaku, getas, terpengaruh lemak dan pelarut, mudah dibentuk, melunak pada suhu 95°C. Penggunaannya untuk sendok, garpu, toples, gelas dan cup es krim

  • Polistirena busa

Seperti namanya, kemasan pangan jenis ini bersifat seperti busa, biasanya berwarna putih, lunak, getas dan terpengaruh lemak dan pelarut. Penggunaannya untuk piring, mangkok, gelas dan baki

  • Lain-lain atau Other

Salah satu jenisnya adalah Polikarbonat (PC). Memiliki sifat keras, jernih, secara termal sangat stabil. Penggunaanya untuk galon air minum, botol susu bayi, peralatan makan bayi. Perlu diwaspadai adanya sisa bahan dasar bisfenol-A (BPA) yang dapat menyebabkan gangguan pada system endokrin seperti laki-laki yang kewanitaan, kegemukan dan gangguan menstruasi

Created by:LNN

jasa k3l murah untuk produk k3lh handuk berlokasi di jabodetabek tepatnya di tangerang banten dekat tangerang, bisa juga untuk tangerang, bandung, medan, surabaya, dan kota kota lainnya di indonesia baik itu k3l sumatra, jawa, bali, kalimantan dan provinsi lainnnya

Leave a Reply

Bagaimana kami membantu Anda?

Hubungi Team Ahli Kami, jangan ragu untuk bertanya, kami akan menjawab segala pertanyaan anda